Seni lukis pasir semula berkembang di sebelah barat daya Amerika, oleh penduduk yang dikenal dengan sebutan " Navajo "(1800 -). Sampai saat ini, penduduk Navajo masih mempraktekkan seni lukis ini karena konon, praktek melukis dengan pasir dipercaya mampu mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan sakit penyakit. Sandpainting kala itu dikenal juga dengan sebutan drypainting karena media yang digunakan harus kering betul.Sandpainting juga lazim dipakai para biksu Tibetan, Suku Aborigin Australia dan masyarakat Amerika Latin pada acara-acara tertentu, sejak lama .
Searah jarum jam: Navojo man, Navojo sandpainting in healing ceremonies, Navojo sandpainting photogravure by Edward SC 1907
Uniknya, seni ini terus berkembang dan makin menarik perhatian tidak hanya pelaku seni, tetapi juga masyarakat awam. Di Indonesia sendiri, sandpaintingdikembangkan dengan apik dalam seni pewayangan. Adalah bapak Fauzan, sang dalang perintis pewayangan dengan media gelas / kaca dan pasir. Dari sumber yang saya baca, bapak Fauzan masih satu-satunya dalang wayang pasir di Tanah Air, bahkan se Asia Tenggara. Kiprah bapak alumnus Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini banyak membuat orang berdecak kagum.
0 komentar:
Posting Komentar